Minggu, 14 Oktober 2012

Underworld

Evolution (2006)



Alur Cerita

Kembali ke abad pertengahan (medieval) yang sangat suram dengan pemandangan kastil- kastil dimana perselisihan antara vampir dan lycan berawal. Pasukan yang dipimpin oleh tiga tetua klan vampir: Markus (Tony Curran), Viktor (Bill Nighy), dan Amelia (Zita Görög) tiba di sebuah desa yang sudah porak- poranda oleh klan lycan. Setelah membunuh beberapa manusia serigala, Viktor dan Amelia menangkap saudara Markus, William (Brian Steele), manusia serigala pertama dan yang paling kuat. Meskipun Markus menentang, Viktor memberi perintah kalau sepanjang hidup William akan dikurung jauh dari Markus.

Cerita film kemudian beralih ke masa kini (setelah peristiwa film pertama). Sang vampir betina yang jelita, Selene (Kate Beckinsale), membawa Michael (Scott Speedman) yang kini sudah menjadi ras baru, menuju rumah persembunyian vampir agar ia dapat kembali ke purinya untuk menghadapi Kraven (Shane Brolly). Dia tahu Kraven mencoba untuk membunuh Markus saat dalam hibernasi, dan Selena berencana untuk menghentikannya. Namun, darah dari ilmuwan lycan telah membangunkan Markus, mengubahnya menjadi vampir hibrida, di mana dia membunuh Kraven dan anak buahnya, serta menghancurkan puri yang telah mengurungnya. Seorang pria tua, Lorenz Macaro (Derek Jacobi), mengirimkan sebuah tim "pembersih" untuk menyelidiki akibat dari pertempuran kedua ras. Ketika Macaro memeriksa mayat Viktor, dia menemukan bagean logam disk yang mirip dengan liontin milik Sonja, putri sulung Viktor dan kekasih dari Lucian (Michael Sheen), yang melekat pada tulang daging mayat Viktor, dimana bagean lain dari liontin tersebut ada pada Selene.

Markus belajar dari kamera pengintai tentang lokasi keberadaan mereka berdua, dan dia segera pergi untuk melacaknya. Ia menyerang Selene dan Michael, namun mereka dapat menghindar dan bersembunyi di sebuah gudang. Saat di tempat itulah, Selene dan Michael berbagi perasaan masing-masing dan akhirnya mereka bercinta. Mengetahui bahwa liontin tersebut sangat berarti bagi Markus, Selene memutuskan untuk mengetahui hal ini. Dia ingat bahwa ia pernah melihat liontin itu sebelumnya saat masih anak- anak (diperankan oleh Lily Mo Sheen), namun dia tidak tahu apa artinya. Untuk menemukan jawabannya, mereka berdua menuju tempat persembunyian seorang vampir yang diasingkannya 300 tahun lalu yaitu Tanis (Steven Mackintosh). Mereka menghadapi Tanis, yang menyatakan bahwa Markus adalah vampir pertama, bukannya Viktor. Markus adalah salah satu anak dari 3 putra Alexander Corvinus, dan merupakan vampir pertama yang sejati. Markus yang digigit oleh seekor kelelawar, menjadi pemimpin klan vampir; saudara kembarnya, William, digigit oleh seekor serigala, menjadi lycan pertama dan yang terkuat. Anak ketiga dari Corvinus adalah lanusia biasa yang tetap meneruskan garis keturunannya, termasuk Michael, yang telah menjadi "lycan-vampir hibrida" pertama. William adalah manusia serigala pertama yang sepenuhnya hewan dan tidak dapat kembali ke wujud manusia lagi. Karena itulah, Markus mendekati Viktor, seorang panglima perang tua yang sedang sekarat, menawarkan dirinya dan pasukannya dengan sebuah penangguhan dari penyakit dan kematian, dengan menjadi vampir abadi. Sebagai gantinya, Markus akan melacak dan menghentikan William, serta membinasakan orang-orang yang sudah terinfeksi.

Sebenarnya Markus hanya bermaksud untuk menangkap dan menjinakkan saudaranya, namun Viktor mengurungnya selamanya, dimana Markus juga dipenjarakan dalam sebuah ruangan besi di puri milik keluarganya dalam hibernasi. Viktor tidak membunuh Markus karena ia percaya bahwa melakukan hal itu akan mengakibatkan kepunahan langsung dari semua klan vampir. Tanis juga mengungkapkan bahwa ayah Selene (diperankan oleh Andrew Kavadas) adalah seorang pandai besi yang membangun penjara William, dan liontin tersebut adalah kunci. Setelah itu, Viktor membunuh keluarga Selene karena mereka satu-satunya yang tahu lokasi penjara William. Viktor membiarkan Selene hidup karena dia mirip dengan putrinya, Sonja, dan mengubahnya menjadi vampir. Tanis kemudian menyarankan Selene dan Michael untuk meminta bantuan Macaro. Tak lama setelah mereka pergi, Markus tiba dan bertanya pada Tanis tentang rahasia keluarga Selene. Lelah mendengar kebohongan Tanis, Markus membunuhnya dan mengetahui kebenarannya dengan meminum darahnya.

Selene dan Michael akhirnya bertemu Macaro, yang sebenarnya adalah Alexander Corvinus. Corvinus kemudian mengungkapkan kalau dia tak dapat berbuat apa-apa ketika melihat kekacauan di Bumi yang ditimbulkan oleh putra-putranya yaitu vampir dan lycan, dan bagaimanapun, dia menolak untuk membantu mereka untuk membunuh anak- anaknya. Ketika Markus juga tiba, dia menusuk Michael pada tiang kecil dan belajar mengetahui lokasi William dengan meminum darah Selene. Dia kemudian menyerang dan membunuh ayahnya setelah mencacinya karena menolak untuk membantu William, dimana Markus mengungkapkan kalau ia dan William akan berniat untuk memerintah dunia dan menjadikan mereka berdua sebagai Tuhan baru bagi ras hibrida. Markus juga mendapatkan bagian lain dari liontin. Saat menjelang kematiannya, Corvinus menawarkan Selene untuk meminum darahnya, yang bisa meningkatkan kekuatan dan penyembuhan fisiknya ke tingkat setara dengan jenis hybrida seperti Michael dan Markus. Ketika Selene bertanya akan menjadi apa dirinya, Corvinus hanya menyatakan "masa depan". Setelah itu, Corvinus meledakkan kapalnya, membunuh dirinya sendiri.

Selene kemudian menaiki helikopter milik Corvinus, yang dipimpin oleh tim "pembersih" menuju penjara William untuk menghadapi dan membunuh Markus, namun Markus sudah membebaskan saudaranya. Pertempuran pun terjadi. William menggigit semua tim "pembersih" dan mulai mengubahnya menjadi manusia serigala. Michael yang dikira sudah mati dalam helikopter, tiba-tiba muncul dan bergabung untuk membantu Selene. Mereka akhirnya dapat membunuh William, dan Markus. Setelah pertempuran, tangan Selene tiba-tiba terkena sinar matahari yang berasal dari atap, dan dia tidak terluka sama sekali.

Selasa, 11 September 2012

3 IDIOT




“ALL IZ WELL”

3 idiots menceritakan sebuah kisah persahabatan 3 orang mahasiswa teknik mesin di India yang memulai jenjang kuliahnya di universitas nomor 1 di negerinya. dikisahkan 3 orang ini bernama Rancho, Farhan, dan Raju. Mereka adalah teman satu kamar di asramanya semenjak hari pertama menjejakkan kaki di universitas tersebut.Farhan dan Raju adalah mahasiswa biasa yang nilainya pun pas-pasan. Sedangkan dikisahkan seorang Rancho adalah seorang mahasiswa yang jenius dan selalu mengaplikasikan ilmu yang telah dia dapat sebelum maupun saat dia pelajari sewaktu kuliahnya.
Mereka menjalani hidup sebagai mahasiswa dan memiliki ikatan persahabatan yang kuat, hingga akhirnya dalam sebuah perjalannya mereka bertemu dengan Pia. Pia, adalah seorang mahasiswi kedokteran yang selidik punya selidik adalah anak dari rektor universitas ketiga sahabat ini. Sejak awal, sang rektor, yang mendapat julukan “Virus” dari mahasiswanya merupakan dosen yang sangat kaku, kejam, intolerir, namun pintar. Dalam sebuah kesempatan, Rancho, mengkritik sistem pengajaran yang dilakukan di dalam kampusnya. Mr. Viru tidak terima dengan kritikan Rancho, dan sejak saat itu, sang rektor yang bergelar “Virus” menjadi peran antagonis dalam film ini.
Sebuah kritik yang dilontarkan Rancho adalah bahwa universitas ICE (Imperial College Engineering) yang dia dan kawan - kawannya dialami hanya menghasilkan insinyur - insinyur yang hanya pintar bicara, tidak ada topik mengenai penemuan baru tiap harinya, tidak ada penemuan baru yang dihasilkannya tiap tahun, dan metode pengajaran yang mengarahkan mahasiswanya untuk mendapatkan nilai sangat bagus, namun belum tentu bisa mengaplikasinya ilmunya tersebut. Bahkan hanya menghasilkan lulusan yang nantinya bekerja pada perusahaan asing, dengan gaji besar, namun tidak memajukan bangsanya sendiri. Universitas bukan mengajarkan ilmu yang aplikatif namun mengajarkan bagaimana mendapatkan nilai yang bagus. Rancho selalu berkata pada 2 sahabatnya, Farhan dan Raju untuk selalu menjadi diri sendiri, tidak atas dasar paksaan dari orang lain. karena kebahagian datang saat kita menikmati setiap langkah yang kita ambil, kemudian kesuksesan akan menjadi ekses dari langkah kita tersebut. Dalam mengkritik sistem yang kaku di tempat dia kuliah, Rancho, Farhan, dan Raju mengalami berbagai asam manisnya kehidupan menjadi mahasiswa. Tawa dan tangis selalu mereka lewati bersama, hingga akhirnya diceitakan mereka pun lulus kuliah dengan Rancho sebagai mahasiswa terbaik di kampus tersebut. Farhan akhirnya menjadi seorang fotografer profesional, meninggalkan dunia teknik, Raju menjadi salah satu direktur perusahaan asing di India,dan satu lagi kawannya bernama Chatur yang sebelumnya tidak disebutkan (dia adalah saingan Rancho untuk mencapai peringkat mahasiswa terbaik di ICE) menjadi seorang pengusaha sukses yang punya mobil Lamborghini.
Namun, selepas mereka lulus kuliah, Farhan, Raju, dan Pia tidak pernah mendengar kabar mengenai Rancho. Diceritakan di masa depan, akhirnya Farhan, Raju, Pia, dan ditemani Chatur mencari kabar Rancho hingga melintasi dataran India. Mereka akhirnya tiba di sebuah rumah mewah, seperti istana, dan mereka menemukan Rancho. Tapi, saat bertemu, itu bukan Rancho yang mereka kenal saat mereka kuliah dulu. Rancho berubah..
Dan ternyata bukan Ranco yang mereka kenal, melainkan Rancho asli dan Rancho yang mereka kenal ternyata tidak berada disini, dan ternyata kawan mereka hanyalah anak dari seorang pembantu yang hanya butuh belajar, namun tak butuh ijazah, setelah mereka berbicara dengan Rancho yang asli ternyata kawan mereka ini berada di luar negeri. dan stelah mereka mencari dan akhirnya bertemu dan Chatur tertawa saat melihat rancho hanya menjadi guru biasa saja, namun pada saat dia tertawa terbahak – bahak dia kaget saat menerima telpon dari bos besarnya dan ternyata bos besarnya adalah Phungshuk Wangdu yang mereka kenal sebagai Rancho Chanchad.
Pemain : Aamir Khan | Kareena Kapoor | R. Madhavan | Sharman Joshi | Boman Irani | Mona Singh | Parikshit Sahni | Javed Jaffrey | Akhil Mishra | Rahul Kumar | Omi Vaidya | Rajeev Ravindranathan | Sanjay Lafont | Achyut Poddar | Amardeep Jha | Farida Dadi | Jayant Kriplani | Arun Bali | Supriya Shukla | Atul Tiwari | Ali Fazal
Film ini mengajarkan mengajarkan bahwa nilai akademik bukanlah segalanya. bahwa status tidaklah penting. bahwa ijazah bukanlah hal yang harus anda raih.
“Hidup adalah sebuah perlombaan, jika Anda tidak cukup cepat, maka Anda akan diinjak-injak,”

Crazy Litlte Thing Called Love



“Siapapun kita pasti punya seseorang yang kita suka secara diam-diam, saat kita ingat orang itu kita merasa seperti sesak di dada. Tapi kita terus menyukainya. Walaupun aku tidak tahu dimana dia sekarang. Apa kabarnya? Tapi dialah yang membuatku seperti ini. Hal kecil yang disebut CINTA

Opening yang bagus bukan? Kalian sudah pasti bisa menebak tentang apa film ini. Menurut saya film ini adalah film drama yang paling bagus. Dari segi pemain, ceritanya, karakteristik, semuanya.. tapi berhubung saya wanita yang wajar jadi saya paling suka aktor laki-lakinya Mario Maurer J
Masihkah Anda dapat mengingat masa dimana Anda mulai tertarik dengan sesorang dan merasa jatuh cinta kepadanya? Masa dimana Anda akan melakukan berbagai hal untuk dapat menarik perhatian orang yang Anda sukai — mulai dari melakukan berbagai hal cheesy seperti menyukai segala hal yang ia sukai hingga berusaha menjadi sosok yang selama ini berbeda dari kepribadian yang selama ini Anda tampilkan. Cinta memang sebuah kekuatan yang aneh. Pada beberapa orang, cinta dapat memberikan sebuah pengaruh buruk. Namun untungnya, pada banyak orang lainnya, cinta membuat mereka untuk menjadi sesosok manusia yang lebih baik bagi orang yang mereka cintai.
Dalam Crazy Little Thing Called Love, seorang gadis berusia 14 tahun, Nam (Pimchanok Luevisetpaibool), untuk pertama kalinya merasakan adanya getaran cinta di dalam hatinya kepada salah seorang seniornya, Chon (Mario Maurer). Masalahnya, dengan wajah Chon yang sangat tampan — dan ditambah dengan kepribadian yang menarik serta kemampuan olahraga yang mengagumkan — Nam bukanlah satu-satunya gadis di sekolah tersebut yang jatuh hati terhadap Chon. Dengan wajah dan kepribadian yang biasa saja, jelas Nam bukanlah seorang kontender favorit yang dapat memenangkan hati Chon. Dengan bantuan teman-temannya, dan sebuah buku yang berisi berbagai metode untuk mendapatkan hati seorang pria, Nam mulai melakukan berbagai prubahan pada dirinya. Suatu perubahan yang secara perlahan, tanpa disadari Nam, malah membuatnya menjadi seorang yang lebih baik dari sebelumnya.
Ya… jalan cerita Crazy Little Thing Called Love sangatlah sederhana dan cenderung cheesy. Sama sederhana dan cheesy-nya dengan pengalaman siapapun pada saat mereka sedang mengalami jatuh cinta untuk pertama kalinya. Dengan jalan cerita yang sangat familiar, jelas keunggulan utama film ini bukan berada pada departemen penulisan naskah. Walau begitu, naskah cerita yang ditulis oleh dua sutradara film ini, Putthiphong Promsakha na Sakon Nakhon dan Wasin Pokpong, sama sekali tidak buruk mengingat mereka berhasil memadukan jalan cerita yang sederhana dan familiar tersebut dengan elemen komedi yang banyak tercermin dari dialog-dialog yang segar di sepanjang film ini serta, tentu saja, kisah cinta yang mampu menyentuh siapapun yang pernah merasakan jatuh cinta itu sendiri. Cukup manis huh?
Sama seperti film-film drama komedi sejenis yang mengisahkan mengenai transformasi seorang karakter yang biasa saja pada awalnya menjadi seorang karakter yang menarik di akhir cerita, Crazy Little Thing Called Love juga berjuang untuk mempertahankan sisi menarik kisahnya ketika sang karakter utama telah berubah menarik. Sayangnya, usaha ini dapat dikatakan kurang begitu dapat dieksekusi dengan baik ketika bagian pertengahan film ini terasa sedikit hambar jika dibandingkan dengan bagian sebelumnya. Plot cerita tambahan mengenai guru Nam, Inn (Sudarat Budtporm), yang dikisahkan mengejar perhatian guru lainnya, juga kurang berhasil mengisi kekosongan ruang dalam film ini dan seringkali hanya terasa sebagai perulangan kisah cinta Nam namun berasal dari karakter yang lebih dewasa.
Letak keberhasilan utama Crazy Little Thing Called Love dalam menyampaikan jalan ceritanya adalah karena sutradara film ini berhasil mendapatkan jajaran pemeran yang mampu dengan sangat baik menghidupkan setiap karakter yang mereka bawakan, khususnya Pimchanok Luevisetpaibool yang berhasil memerankan karakter Nam dan menjadikannya sebagai sesosok karakter yang sangat menyenangkan di balik seluruh keluguannya dalam mengenal cinta pertamanya. Karakter Nam sendiri menjadi terasa begitu hidup berkat dukungan tiga karakter sahabatnya yang selalu dapat diandalkan dalam memberikan berbagai adegan komedi untuk film ini.
Sebagai lawan main Pimchanok Luevisetpaibool, aktor muda, Mario Maurer, memang sangat tepat untuk memerankan Chon yang menjadi idola seluruh gadis di sekolahnya. Walau sepertinya hal tersebut tidak membutuhkan kemampuan akting yang terlalu mendalam, penampilan Maurer sebagai Chon tidak sepenuhnya mengecewakan. Setidaknya ia juga berhasil dalam menampilkan sisi sensitif karakternya yang datang ketika karakter tersebut berhubungan dengan masalah masa lalu sang ayah atau perjuangannya dalam berusaha untuk membuktikan kemampuannya dalam bidang fotografi dan sepakbola.
Oke yang belum menonton Crazy Litle Thing Called Love  SANGAT SAYA WAJIBKAN untuk segera menonton film ini.